23 Mei 2013

Macroeconomics(4)

Korelasi Antara Uang, Barang, dan Inflasi


Uang(money) mempunyai berbagai macam pengertian yang mementukan apa yang termasuk di dalamnya atau apa yang dianggap sebagai uang. Misalkan uang sebagai persediaan assets yang digunakan untuk berbagai transaksi. Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. Kemudian uang dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti barang dan jasa yang terkadang disebut Likuiditas uang.


Untuk meningkatkan efisiensi uang barter dapat dijadikan alternatif namun barter membutuhkan kebetulan ganda dari keinginan(Double coincidence of wants) situasi yang jarang terjadi di antara dua orang, masing-masing memiliki barang yang lain inginkan pada waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan pertukaran.

Jenis-jenis Uang
  1. Uang atas-unjuk (Fiat money) adalah uang menurut dekrit pemerintah dan tidak memiliki nilai intrinsik.
  2. Uang komoditas (Commodity money) adalah uang yang punya nilai intrinsik.

Jika orang menggunakan emas sebagai uang, perekonomian dikatakan menggunakan standar emas (gold standard). Menggunakan emas sebagai mata uang adalah mahal karena kemurnian dan beratnya harus diverifikasi.Pemerintah lalu menerima emas dari publik untuk ditukar dengan sertifikat emas— lembaran kertas yang bisa ditukar dengan emas. Jika orang percaya  pemerintah akan memberi mereka emas bila diminta, maka mata uang tersebut akan sama berharganya dengan emas itu sendiri—plus, lebih mudah membawa kertas daripada emas. Hasil akhirnya adalah karena tak ada yang meminta emas lagi dan semua orang menerima kertas, kertas itu memiliki nilai dan berperan sebagai uang.Sekarang sistem tersebut sudah tidak dapat berlaku kembali dikarenakan cadangan emas dan mekanisme pencetakan mata uang untuk mengantikan Dollars sebagai mata uang Internasional. 

   Pada umumnya kita mengenal uang kartal dan uang giral. Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam, sedangkan uang giral adalah saldo bank yang dapat diambil sewaktu-waktu. Mekanisme penciptaan uang disebut ekspansi moneter primer dan ekspansi moneter sekunder. Secara garis besar mekanisme  ini menyangkut lembaga moneter yaitu Pemerintah, dalam hal ini Depkeu, Bank Sentral(BI) dan Bank Umum. Uang yang beredar adalah uang kartal dan uang giral yang berada di tangan masyarakat dan tidak pada lembaga moneter. 
   Uang kartal diedarkan untuk memudahkan masyarakat mengadakan transaksi ekonomi dan mereka dapat memiliki uang dalam batas yang telah ditentukan dalam perekonomian. Depkeu dan Bank Sentral dalam hal ini tidak berlaku pasif, namun mengawasi jumlah uang yang beredar. Selanjutnya kita anggap bahwa dalam proses penciptaan uang giral berlaku sistem cadangan Parsial yaitu cadangan yang besarnya kurang dari 100 persen hingga bank-bank umum dapat menciptakan uang giral secara berganda. 
   Kita anggap dalam contoh perhitungan selanjutnya bahwa jumlah cadangan wajib sebesar 20 persen. Ini bisa berupa saldo kas, saldo pada bank sentral dan saldo pada bank-bank lain. Untuk memudahkan sementara dianggap bahwa seluruh uang berupa uang giral. Ini berarti tidak ada kebocoran kas dan tidak ada kelebihan cadangan dan tak ada kebocoran deposito berjangka.
  1. Proses penciptaan uang giral bisa dilakukan lewat perluasan moneter sekunder apabila Depkeu membeli emas dari masyarakat, eksportir merubah simpanannya pada bank korespondennya misalnya di New York menjadi rupiah. Depkeu dengan uang giral  menambah simpanan giro masyarakat di bank umum dengan simpanan giro di bank sentral. Dari ekspansi moneter primer menghasilkan kenaikan cadangan dan berlaku proses penggandaan penciptaan uang giral berupa simpanan giro. 
  2. Proses kenaikan berganda terjadi bila berlaku sistem cadangan parsial atau kurang dari 100 persen. Cadangan wajib merupakan ketentuan penguasa moneter yang besarnya harus dipelihara bank-bank umum. Ketentuan cadangan wajib menetapkan perbandingan minimum antara cadangan yang harus dipelihara serta simpanan giro yang bisa diciptakan. Ketentuan cadangan minimum wajib misalkan sebesar 20 persen. 
  3. Proses lain bila pemerintah memutuskan menutup defisit anggaran belanjanya dengan menjual obligasi pemerintah dan kemudian membelanjakan uang yang diterima tersebut kembali ke masyarakat. Obligasi ini selanjutnya dibeli bank sentral. Sumber utama penciptaan uang sekunder adalah tiga hal di atas yang merupakan proses ekspansi moneter primer. Basis moneter merupakan kekayaan bank sentral berupa obligasi negara, sertifikat emas, simpanan deposito atau giro valuta asing di luar negeri. 
   Kebocoran uang kartal berarti bahwa masyarakat menginginkan memegang sebagian uangnya dalam bentuk uang kartal dan sebagian dalam bentuk uang giral. Seringkali dinyatakan bahwa defisit anggaran belanja cenderung menimbulkan inflasi. Jika defisit anggaran belanja dibiayai dengan penjualan obligasi kepada bank sentral maka jumlah uang yang beredar  akan mengeser kurva LM. Suku bunga turun dan menyebabkan investasi naik serta kurva IS bergeser ke kanan. 
Untuk meningkatkan jumlah uang beredarBank sentral membeli obligasi pemerintah dan membayarnya dengan uang baru.
Untuk menurunkan jumlah uang beredarBank sentral menjual obligasi pemerintah dan menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu menghancurkannya.

   Inflasi adalah kenaikan tingkat harga rata-rata, dan harga adalah tingkatan di mana uang ditukarkan untuk barang atau jasa.Harga rata-rata adalah harga umum dari suatu barang yang diperjualbelikan dalam pasar. Penyebab inflasi yaitu perbedaan kurs yang tidak sama dan aggregate jumlah barang yang diproduksi domestik. Korelasi antara uang, barang dan inflasi yaitu ketika jumlah uang yang beredar dapat mempengaruhi keadaan kesejahteraan  suatu negara. Meningkatnya jumlah uang yang beredar disebabkan tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan harga rata-rata barang yang diperdagangkan di pasar bebas ataupun sebaliknya.


0 comments:

Posting Komentar