23 Jan 2016

Analize Japanese Comunication Business

1.     Komunikasi Verbal
 a. Meeting Saat pertama kali bertemu dalam rapat biasanya diawali dengan pertukaran kartu nama. Etikanya adalah penerima kartu saling mengadahkan kedua tanggannya. Dibaca secara lantang dan diperdengarkan kepada semua orang, dan kartu tersebut diletakkan di atas meja, bukan di kantong saku atau kantong celana, dikarenakan hal itu dianggap tidak sopan. Mereka menghormati kaum yang lebih tua atau senior untuk memberikan tanggapan dalam meeting. Mereka berbicara dengan nada yang rendah dan teratur, muka datar dan serius.
 b.Interview (He-re-so)
He-Koku: Laporan mengabari atasan untuk semua progress dan masalah. Re-Roku: Kontak, yakni tidak pernah lupa menghubungi atasan dan dapat selalu dihubungi. So-Dan: Diskusi, yakni membicarakan masalah dengan atasan untuk mendengar advice dari atasan.
c.Presentasi Selalu ada Chukaisha(Chu-kie-shah) “ penengah” seseorang yang bertindak sebagai wakil dari satu kepada pihak lain untuk melakukan negosiasi. Khususnya membahas persoalan yang sensitive namun perannya sangat penting.
 d. Phone call: Always call always available if the phone number listed in contact phone and converserly.
2.     Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi yang disampaikan tidak dengan kata-kata. Komunikasi ini dikenal dengan bahasa tubuh atau bahasa isyarat, sedangkan dalam bahasa jepang dikenal dengan “miburi”. Situasi komunikasi ini dapat menuntut orang untuk mengungkapkan gagasan dan emosi ecara tidak langsung. Pesan ini dimaksudkan secara implicit misalnya kontak mata, eskpresi wajah, dan gerak anggota badan(gesture). a.Ojigi Membungkuk adalah cara memberi salam tradisional di jepang. Orang jepang menyebut salam ini “Ojigi”. Di jepang umumnya tidak memberikan salam dengan berjabat tangan berpelukan atau cara lain yang bersentuhan badan. Jarak yang pantas ketika berhadapan bagi orang jepang adalah kurang 1 meter. Adapun tata cara Ojigi yakni : 
    • Badan membungkuk dan tidak boleh melihat mata lawan bicara -Janganlah melepas atau menjuntaikan tangan dari badan -Punggung lurus pada saat membungkuk dan tidak boleh menonjolkan pantat. -Jangan melihat ujung kaki, tetapi lihatlah 30 cm di depan ujung kaaki. -Ketika melakukan salam bias mengucapkan : Ohayo Gozaimasu (selamat pagi), Konichiwa(selamat siang), Konbanwa (Selamat Malam), atau Shitsurei Shimazu (senang bertemu anda). 
    • Memberikan kartu nama Orang jepang memperlakukan kartu nama dengan rasa hormat yang tinggi. Aturan pada waktu bertukar kartu nama adalah jabatan yang lebih rendah memberikan terlebih dahulu kepada orang yang jabatannya lebih tinggi atau jika sedang berkunjung memberikan terlebih dahulu kepada yang dikunjungi.
    • Menunjuk hidung, meletakkan jari telunjuk di depan bibir Jika orang jepang berkomunikasi dengan orang lain dan menunjuk hidungnya maka artinya ia menunjukkan kepada dirinya sendiri. Sedangkan si pembicara menunjuk di depan bibirnya, itu bias diartikan “ tolong diam”.
    • Oke Arti oke dengan membentuk lingkaran dengan ibu jari dan jari telunjuk, lalu memperlihatkan samping kelingking kepada lawan pembicara.
    • Benar dan Salah Tangan menyilang di depan muka.
    • Shokuji (saat makan) Etika sumpit orang jepang mirip dengan orang cina, perbedaan utamanya bahwa mangkuk dipegang lebih rendah dan sebaiknya menggambil lauk di sebelah kiri dengan tangan kanan. 
    • Okama Letakkan telapak tangan di sisi mulut dengan telapak tangan menghadap ke luar. Gesture ini dapat berarti gay jika kamu melakukannya tanpa mengatakan sesuatu. Namun, jika kamu mengatakan sesuatu itu berarti kamu berbisik-bisik tentang seseorang di belakangnya. 
    • Ochi Tsui Chi Gerakan kedua tangan dari atas ke bawah sambil berkata “ ochi tsuite” atau maa maaa maaa” dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Hal ini dilakukan agar seseorang tetap tenang dan tidak perlu panic.


0 comments:

Posting Komentar