Arti
dunia dan seisinya digambarkan oleh Rasullulah saw yang diriwayatkan dari Ibnu
Abbas r.a. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda; “Seandainya Bani
Adam memiliki sebuah lembah yang penuh berisi emas, dia akan senang untuk
memiliki lembah yang serupa. Tak ada yang memenuhi mata Bani Adam kecuali
tanah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Di
riwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda; “Seandainya
Bani Adam memiliki dua lembah yang penuh berisi harta, maka dia masih akan
mencari lembah yang ketiga. Tak ada yang dapat memenuhi perut Bani Adam kecuali
tanah. Tapi Allah memberi ampunan bagi siapa saja yang mau bertobat.” (HR.
Bukhari & Muslim)
Dari
Hadist ini sangat jelas sekali bahwa manusia secara umum tidak pernah akan puas
dengan harta yang dimilikinya. Dan ketika Al Qur’an menerangkan dalam surah Ali Imran : 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ
وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ .(سؤر ه ال عمران : 14)
"Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)".
Hiasan di dunia itu berupa wanita, anak-anak, emas dan perak, kuda
terlatih, hewan ternak dan sawah lading. Kemuliaan seorang wanita shalihah
digambarka oleh rasulullah saw dalam sabdanya : “Dunia ini adalah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholih(HR. Muslim). Kemudian hiasan
anak-anak yang sebenarnya merupakan titipan allah swt. Dan manusia cenderung
menganggap bahwa mempunyai anak lak-laki adalah suatu kebanggaan dan tulang
punggung kehidupan. Sifat manusia yang lebih suka menumpuk/menyimpan
kekayaannya berupa emas dan perak daripada mensedekahkannya. Kuda pilihan yang
terlatih untuk berperang, memelihara hewan ternak dan mempunyai sawah lading
yang luasnya tak terkira. Kesenangan dunia ini ada batasnya ( متاع)
م letaknya makhrots di dua bibir yang mengantup.
ت letaknya makhrots di langit-langit
ا
letaknya makhrots di awal kerongkongan
ع letaknya makhrots di tengah kerongkongan.
Mengkiaskan bahwa makanan melewati makhrotsnya melalui beberapa fase
ketika masih di mulut akan terasa nikmatnya namun ketika mencapai tenggorokan
hilanglah nikmat dari makanan itu. Begitulah kehidupan dunia yang senikmat apapun
akan cepat selesai dan ada kehidupan
lain setelahnya.Sesungguhnya Allah-lah sebaik-baik tempat kembali.
Dengan
menggunakan redaksi القنا طئرا المقنطرة menunjukkan bahwa memperbanyak harta itulah
yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah. Hal itu karena syahwat (keinginan)
manusia tidak pernah berhenti. Setiap keinginan yang ia peroleh melahirkan keinginan
lainnya. Manusia baru berhenti setelah merasakan
dinginnya liang lahat. Berbagai macam kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi,
padahal sumber alam yang ada di bumi ini
sangatlah terbatas. Dari situlah muncul apa yang dikenal dengan “Problematika
Ekonomi”.
Dengan
kata lain jika terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan supply maka pasti akan
terjadi problem ekonomi. Adapun penyebabnya dua factor utamanya :
1.Kekufuran
nikmat Allah Swt dan ini terlihat keengganan manusia untuk melakukan eksplorasi
alam semesta dengan pnuh tanggungjawab.
2.Kedzaliman
manusia : Hal ini terlihat diantaranya buruknya system distribusi dalam
ekonomi.
Contoh : Kepercayaan ilmuwan akan
menipis(Kerusakan alam semesta)
Seperti Kulkas yang mengandung
Freon dan hal tersebut telah menyebabkan global warming dan dampaknya sangat
luas bagi kehidupan di bumi.
Cara
mengatasi problematika ekonomi :
a.
Bersyukur
Langkah yang
dapat dilakukan yakni membuat system regulasi dan distribusi yang baik dan
benar. M. Sayyid Kutub mengatakan Inti dari problematika ekonomi adalah
perilaku manusia yang menyimpang dari
manhaj yang disebabkan dari adanya manusia yang mengambil melebihi abbnya.
Dengan memaknai cara-cara yang tidak diizinkan oleh Allah kemudian mereka juga
tidak kemudian mereka juga tidak melaksanakan/menunaikan kewajibannya dengan
mengeluarkan apa-apa yang menjadi kewajibannya dari harta yang dimilikinya.
Diantara contoh pendistribusian
sebagaimana diterangkan dalam hadist Abu Dawud bahwa : ada seorang laki-laki
datang kepada rasulullah saw lalu bertanya “ Ya Rasulullah saya memiliki dua
dinar maka Rasulullah menjawab pergunakanlah untuk dirimu. Ya Rasulullah saya
masih punya yang lainnya Rasulullah menjawab pergunakanlah untuk anakmu. Ya Rasulullah
saya masih punya yang lain Rasulullah menjawab pergunakanlah untuk istrimu. Ya
Rasulullah saya masih punya yang lain Rasulullah menjawab pergunakanlah untuk
pembantumu. Ya Rasulullah saya masih punya yang lain Rasulullah menjawab kamu
lebih tahu dalam menggunakannya.
Kesimpulannya : Dalam
pendistribusian harta yang kita miliki harus melihat tingkat prioritas dari
yang terpenting kemudian kebutuhan berikutnya.
Dalam hadist lain dikatakan “
Mulailah dengan dirimu, jika ada lebih maka untuk keluargamu, jika ada lebih
maka untuk kerabatmu, jika ada lebih maka untuk orang setelahnya(HR. Muslim)
Berdasarkan
keterangan di atas Sumber kelangkaan ada dua :
a.
Hukum alam yang
ditentukan oleh allah swt ada sumber alam atau sumber ekonomi dimana sumber
alam ini terbatas.
b.Perilaku
manusia
1)
Kebodohan
manusia yang tidak mampu mengeksplorasi
alam.
2)
Kemalasan
manusia dalam melakukan produksi dan pengembangan sumber alam serta pengaturannya.
3)
Dari sisi
keadilan dan kedzoliman dalam persaingan dan distribusi.
STIE Swastamandiri Surakarta-Al Es'af Special Program
0 comments:
Posting Komentar